Raih Pendapatan Tertinggi Sepanjang Sejarah Pertamina, Ini Kuncinya
INDEKSMEDIA.ID — Sepanjang tahun 2022 lalu Pertamina sukses meraih angka US$84,89 miliar.
Hal itu disampaikan oleh Nicke Widyawati selaku Direktur Utama (Dirut) PT. Pertamina.
Dikutip dari laman instagram Pertamina, menurut dia, pendapatan Pertamina sebesar itu karena digitalisasi merupakan kunci utamanya.
BACA JUGA : Sejarah Berdirinya Komnas HAM 7 Juni 1993, Ini Tugas dan Perannya
“Kunci utama bisnis Pertamina itu digitalisasi,” beber Nicke di Graha Pertamina, Jakarta Pusat, Selasa (6/6).
Dirinya menyatakan bahwa Pertamina juga akan terus mendorong agar tercipta integrasi dari 65 blok di hulu, dengan 27.000 sumur.
Menurutnya, hal itu tidak dapat dilaksanakan jika tanpa hadirnya digitalisasi.
“Kita dorong terus makin integrated lagi 65 blok hulu dengan 27.000 sumur. Ngak mungkin kalau nggak pakai teknologi,” ujar Nicke.
“700 sumur baru pada 2022 paling banyak di Rokan,” sambungnya.
Nicke menambahkan dengan hadirnya digitalisasi tersebut, Pertamina mampu menghasilkan peningkatan lifting minyak dan gas (migas) yang dilakukan perseroan.
“Hasil digitalisasi itu peningkatan lifting migas. Kilang tak boleh stop. Kalau stop kita tambah impor,” kata dia.
“Bagaimana kilang bekerja sesuai rencana. Digitalisasi itu hulu juga. Meningkatkan availibility factor kilang-kilang kita,” ujarnya.
BACA JUGA : Bikin Geleng-geleng…?? Ini Anggaran Pemilu 2024 Ungkap Sri Mulyani
Dari sisi hilir, tambah Nicke, jika sebelumnya tingkatkan ketersediaan di SPBU mestinya 21 hari, saat ini cukup 10 hari saja.
Hal itu dilakukan melalui pemantauan langsung ke tiap-tiap titik SPBU.
“Pengoplosan ilegal, ‘kencing’ di laut, loss BBM atau LPG, itu turun karena digitalisasi,” tandasnya.*