INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Pendekatan Program Sosio-Antropologis, Haidir Basir: Bila Masyarakat Kita Miskin Apa Artinya Pembangunan

Haidir Basir, Ketua DPC PPP Palopo, berkomentar soal pembangunan (Facebook.com/Haidir Basir)

INDEKSMEDIA.ID — Palopo merupakan kota Idaman yang ramai akan pembangunan.

Sayangnya, pembangunan di kota Idaman itu jauh dari kata cukup bila melihat kondisi masyarakatnya.

Pasalnya, pembangunan yang hadir di kota Palopo itu, terpusat lebih banyak di tengah-tengah perkotaan.

Hal ini membuat tokoh politik Luwu Raya mencuatkan komentar yang konstruktif.

Saat dihubungi, dirinya mengatakan bahwa mesti ada program dalam pendekatan Sosio-Antropologis.

Program ini, kata dia, adalah salah satu program unggulan dan jangka panjang. Di mana APBD lebih banyak mengarah ke sana.

Program Sosio-Antropologis sendiri yang dimaksudkannya adalah menggelontorkan anggaran dalam jumlah besar untuk dunia pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi.

Menurutnya, hal semacam itu adalah kegiatan primer yang langsung mengarah kepada individu agar mencapai kesejahteraan masyarakat secara luas.

“Palopo itu kota yang terbilang cukup tua, namun masih belum terlihat kemandiriannya. Ini karena ada hal yang bisa dikatakan diabaikan oleh pemerintah,” beber Haidir Basir (HB) kepada indeksmedia.id Rabu (31/5).

“Untuk apa kita membangun bila masyarakat masih dalam kondisi kemiskinan?,” keluhnya dengan nada candaan.

Bagi HB, ada program menarik yang bisa mendongkrak pembangunan dalam hal melahirkan kesejahteraan kepada warga masyarakat.

“Bila infrastruktur banyak, namun manusianya masih kewalahan dalam bidang ekonomi, belum sehat, dan kurang pendidikan, ya untuk apa?,” tanya aktivis kemanusiaan itu.

“Karena itu saya punya suatu pemikiran yang saya sebut sebagai Sosio-Antropologis, di mana APBD sebanyak 60 persen itu digelontorkan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Sisanya untuk belanja pegawai,” bebernya.

Dengan begitu, kata HB, pemerintah lebih banyak fokus kepada program Sosio-Antropologis yang dimaksud.

“Pemerintah seharusnya memerhatikan aspek Sosio-Antropologis ini, karena pembangunan infrastruktur bukan untuk infrastruktur, tapi untuk bagaimana manusia yang berdiam di wilayah itu bisa nyaman,” tandasnya.

“Bagaimana bisa kita lihat infrastruktur bagus, sementara banyak yang miskin, ini kan persoalan yang perlu diatasi bersama-sama,” kata dia.

Menurutnya, ada beberapa program unggulan yang perlu diperhatikan pemerintah.

Termasuk pembangunan waterfront city, yang Haidir Basir sendiri sudah konsepkan secara matang.

Hal itu melahirkan jalan untuk kemajuan ekonomi dan tata kota yang lebih baik.

Tidak hanya itu, wisatawan pun akan banyak berkunjung ke sana bila hal itu benar-benar terjadi.

“InsyaAllah, siapa pun yang kedepannya akan terpilih, kita akan dorong beberapa program unggulan itu demi kesejahteraan warga kota Palopo,” tegasnya.

“Bagaimanapun, kita mesti memikirkan secara bersama-sama agar pembangunan selaras dengan kemanusiaan dan keadilan,” tutupnya.