INDEKSMEDIA.ID — Seperti yang diketahui bersama, lembaga survei begitu berperan penting dalam melakukan riset, khsususnya dalam hal pemilihan terhadap calon kepala negara dan atau wakil rakyat.
Pasalnya, peran lembaga survei itu dapat menentukan hasil sementara, dalam domain elektabilitas suara di masing-masing calon kepala negara atau wakil rakyat.
Akan tetapi, tidak semua lembaga survei mampu menemukan hasil akurat dalam proses penentuan elektabilitas presiden dan atau wakil rakyat tersebut.
Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Disadur dari laman youtube kumparan, berikut ini ada 5 hal yang dapat menjadikan hasil lembaga survei itu fiktif;
1. Adanya metode sampling atau sampel tidak akurat dalam menentukan populasi pemilih.
2. Hadirnya bias dari responden hasil survei tidak mewakili preferensi seluruh populasi pemilih di suatu daerah.
3. Adanya perubahan opini yang begitu, cepat yang tidak dideteksi oleh lembaga survei.
4. Terjadinya perubahan partisipasi pemilih yang tercatat dalam responden dan mengalami pengurangan jumlah suara dalam proses pemilihan.
5. Mengalami margin of error yang menjadi indikasi sejauh mana perbedaan hasil survei dan keadaan sebenarnya di populasi pemilih.
Itulah penyebab ketidakakuratan dalam menentukan survei.
Nantikan artikel selanjutnya ya.
