INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Tertimpa Kemiskinan Ekstrem di Palopo, Rumah Muliani akan ‘Dieksekusi’ BAZNAS

Sumarsono, Wakil Ketua 1 BAZNAS Palopo di depan rumah Muliani, salah satu warga yang tertimpa musibah kemiskinan ekstrem di kota Palopo (indeksmedia.id/Cca)

INDEKSMEDIA.ID – Palopo dan kemiskinan ekstrem adalah kenyataan yang bertentangan.

Dilihat dari pembangunan dan penataan ruang kota yang begitu massif, Palopo tak layak disandingkan dengan ungkapan kemiskinan ekstrem.

Namun sayangnya, realitas tersebut mengecualikan kondisi Muliani, warga Palopo yang tertimpa kemiskinan ekstrem.

Perempuan usia 36 tahun itu, tiga Bulan lalu sempat viral di media sosial.

Pasalnya, ia tinggal bersama keluarganya dalam gubuk reyot di atas rawa.

Sekalipin banyak uluran tangan untuk Muliani keluar dari kemiskinan ekstrem, namun belum ada yang dapat membantunya keluar dari rumah rawanya itu.

Saat dikunjungi tim indeksmedia.id beserta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Palopo pada Jum’at (25/5), nampak ada perubahan yang terjadi di rumah Muliani.

Rumah yang sebelumnya rata dengan tanah berawa itu, terlihat sudah menjadi rumah berkaki dengan dinding yang banyak lubang.

Saat ditanyai, Muliani mengatakan ia nekat mengutang papan untuk dijadikan lantai rumahnya.

Tidak hanya itu, atap yang digunakan di rmhnya itu, juga merupakan bahan baku bekas yang diutangnya.

“3 hari lalu diperbaiki ini rumah, papan dan atap ini barang diutang, dan dinding yang dipakai ini seng lama yang sudah berkarat, dan ditambah tripleks rumah sebelumnya,” beber Ibu 4 anak itu.

Menurutnya, perbuatan nekatnya untuk meminjam tersebut didorong oleh perasaan was-was akibat hujan.

“Kena teruski kasian banjir dan hujan karena bocor itu atap. Apalagi ada anak bayi yang kami punya,” ungkapnya degan mata berkaca-kaca.

Terlihat dalam rumah yang dibangun tersebut tidak memiliki sekat antar ruang, sehingga hanya ada satu ruangan yang dijadikan sebagai kamar, ruang makan, dan dapur.

Ruangan itu berisi kasur tipis pemberian orang, serta peralatan makan yang kurang untuk dipakai anggota keluarganya.

Di tempat yang sama, pihak BAZNAS saat mengunjungi rumah Muliani, mengatakan bahwa rumah tersebut sangat tidak layak huni dan butuh uluran tangan.

“Rumah ini perlu ditambahkan bahan material. Karena, katanya beberapa hari lalu, rumah ini rubuh dan telah dibangun seadanya,” kata Sumarsono.

“Dan kami lihat hari ini sudah berdiri, namun kondisinya sangat tidak layak, apalagi dihuni oleh dua bayi yang belum berusia satu tahun,” jelas Wakil Ketua 1 BAZNAS.

Ia juga berharap, banyak orang yang mengulurkan tangan dan berkolaborasi dengan BAZNAS, sembari pihaknya akan menindaklanjuti dengan segera.

“Kami berharap bapak ibu dermawan mau mengulurkan tangan dan bekerja sama dengan kami, sembari kami komunikasikan dengan atasan mengenai kondisi ibu Muliani dan keluarga,” tutupnya.