Penyakit Pesimisme Menjangkiti Petinggi DEMA, Aktivis Literasi Tawarkan Revolusi Botol Kecap

INDEKSMEDIA.ID — Beberapa hari lalu suatu pernyataan keluar dari salah seorang petinggi perwakilan mahasiswa terkait budaya literasi yang bagi saya tidak memberi dampak dan terkesan seperti janji politisi.

Jika dibandingkan dengan tahun 2019 tahun pertama, saya menginjakan kaki di kampus Hijau, budaya literasi sangat mengalami degradasi.

Pertanyaan pun muncul di benak saya, apakah pandemi berpengaruh besar terhadap menurunnya minat literasi ataukah pengawalan organisasi kampus yang sudah tidak semassif dulu?

Meski DEMA membuat program yang dianggap mendongkrak budaya literasi kampus, akan tetapi hal ini belum massif, karena pihak DEMA baru-baru ini mengatakan bahwa literasi di kampus Hijau sangat minim.

Penyataan itu mempertegas bahwa mahasiswa kampus Hijau saat ini sedang mengalami krisis minat dalam literasi.

Tentu yang patut bertanggung jawab atas semua ini adalah mereka yang memiliki batu loncatan lebih, siapa dia? Itulah DEMA, selaku institusi mahasiswa yang diberi amanah untuk melakukan tugas itu.

DEMA sebagai perwakilan mahasiswa harus bisa menjadi win-win solution, membawa kita keluar dari belenggu ke fase yang tercerahkan.

Akan tetapi, hal ini hanya harapan semu, sebab progres DEMA hari ini masih jalan di tempat, belum ada satu gebrakan yang dilakukan DEMA sebagai upaya meningkatkan budaya literasi.

Meski telah berkoordinasi dengan tiap-tiap lembaga yang berada di jajarannya, akan tetapi mengapa DEMA tidak melakukan inisiatif sendiri?

Menyediakan ruangan dan kopi saya pikir sudah cukup untuk memulai hal ini, terlebih lagi DEMA memiliki anggaran yang diberikan kampus dari hasil SPBD. Jadi hemat saya, ini bukanlah hal yang sulit.

Kalau hanya sekali-dua kali mengadakan ruang literasi langsung pesimis dan bahkan menilai literasi di kampus sangat minim, saya pikir ini merupakan kekeliruan.

Membangun tradisi memanglah tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Meski pandemi barangkali berdampak pada karakter mahasiswa hari ini, jangan jadikan alasan untuk menjadi pesimis.

Kita adalah generasi muda yang harus mengukir sejarah, jangan tinggal diam menikmati hasil para pendahulu. Kantin bisa kita jadikan ruang intelektual, beradu gagasan, agar kantin tak hanya dihuni botol kecap.

Penulis: Candra Wijaya (Kader HMI Cabang Palopo)