Dari Ritual Budaya Keagamaan Hingga Sarana Hiburan, Ini Tiga Peruntukkan Tari Tor Tor Asal Sumatera Utara

Budaya keagamaan Tari Tor Tor asal Sumatera Utara telah beralih fungsi. (ist)

INDEKSMEDIA.ID – Tari Tor Tor merupakan Budaya seni dari Sumatera Utara.

Dahulu kala, Tari Tor Tor digunakan sebagai Budaya Keagamaan oleh masyarakat Batak yang mendiami Sumatera Utara.

Namun, saat ini Tari Tor Tor asal Sumatera Utara mendapat pergeseran makna dari Budaya Keagamaan ke sarana hiburan.

Dikutip dari Website Kementrian Pendidikan dan Budaya RI, lantaran pergeseran makna itu, Tari Tor Tor asal Sumatera Utara dibagi atas tiga peruntukan.

Untuk saat ini, penggunaan Tari Tor Tor sebagai sarana ritual keagamaan telah beralih fungsi.

Tari Tor Tor saat ini lebih cenderung berfungsi sebagai sarana hiburan sekaligus media komunikasi antar sesama warga.

Oleh karena fungsi tersebut, Tari Tor Tor dibagi ke dalam 3 peruntukan, yaitu Tor Por Pangurason, Tor Tor Sipitu Cawan, dan Tor Tor Tunggal Panaluan.

Tor Tor Pangurason

Pangurason (pembersihan) adalah Tari Tor Tor yang dilaksanakan sebelum pesta besar sebagai saran pembersihan dan permohonan agar pesta dapat berjalan tanpa aral dan rintangan.

Tor Tor Sipitu Cawan

Sipitu Cawan (Tujuh Cawan) adalah Tari Tor Tor yang dipentaskan dalam acara penobatan raja Batak.

Jenis Tari Tor Tor ini merupakan sendratari yang mengisahkan turunnya 7 putri kahyangan ke Gunung Pusuk Bukhit untuk mandi.

Tor Tor Tunggal Panaluan

Tunggal Panaluan adalah Tari Tor Tor yang dipentaskan para dukun dalam upacara ritual yang digelar setelah sebuah desa terkena musibah.

Jenis tor tor ini merupakan sarana permohonan petunjuk atas musibah yang telah dihadapi. ***