Budaya Baca Buku di Indonesia Rendah, Terkenal “Cerewet” di Media Sosial

INDEKSMEDIA.ID – Budaya baca buku di Indonesia terbilang masih sangat rendah.

UNSECO mencatat, budaya baca buku di Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi.

Artinya, hanya 0,001 persen atau dari 1,000 orang, hanya satu yang konsisten dengan budaya baca.

BPS tahun 2022 mencatat, 67,88% penduduk Indonesia berusia 5 tahun ke atas memiliki Smartphone (telepon pintar).

Dari data Newzoo, Indonesia menempati posisi keempat di dunia dibawahi China, India dan Amerika.

Dengan kata lain, 192,15 juta penduduk Indonesia lebih menyukai berselancar di dunia maya.

Riset data.ai berjudul State of Mobile 2023, rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan sekitar 5,7 jam per hari di dunia maya.

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.

Maka tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia.

Jakarta lah kota paling cerewet di dunia maya karena sepanjang hari, aktivitas kicauan dari akun Twitter.

Jika ditinjau, Jakarta terkenal dengan kepadatan penduduk melebihi Tokyo dan New York.

Laporan tersebut berdasarkan riset dari Semiocast, sebuah lembaga independen di Paris.

Warga Jakarta tercatat paling cerewet menuangkan unek-unek di Twitter lebih dari 10 juta tweet setiap hari.

Bisa dibayangkan, penduduk Indonesia dikenal malas membaca buku tapi paling cerewet di Media Sosial (Medsos).

Maka, jangan heran jika Indonesia jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax (berita palsu) dan fitnah.

Jika di lihat lebih dalam, kecepatan jari untuk langsung like (suka) dan share (membagikan) bahkan melebihi kecepatan otak.

Padahal informasinya belum tentu benar, provokasi dan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Sumber: https://legaleraindonesia.com/masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/