Sekolah Budaya Kampong Bonelemo, Harapan Besar untuk Generasi Bangsa

INDEKSMEDIA.ID – Tumbuhkan daya kreatif anak, Sekolah Budaya Kampong Bonelemo dengan gigih memfasilitasi pendidikan alternatif berbasis alam.

Sekolah Budaya tersebut merupakan bagian dari struktur desa Bonelemo, di bawah kepemimpinan Baso SH,. yang akrab disapa Ubas.

Fokus pada segmen pemberdayaan masyarakat, Sekolah Budaya Kampong Bonelemo membuat program untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya pemuda.

Hingga saat ini, Sekolah Budaya tersebut menjalankan program pendidikan alternatif berbasis alam, yang diselenggarkan dua kali dalam sepekan.

Program ini dibagi menjadi dua kelas dengan muatan materi yang berbeda.

Kelas tingkat satu diisi anak berusia 7-10 tahun dengan model pembelajaran ‘belajar gembira’ yang menggunakan media, seperti puzzle gambar.

Sekolah Budaya Kampong Bonelemo (indeksmedia.id/Ali)

Kelas tingkat dua diisi oleh anak usia 11-15 tahun dengan media pembelajaran alat musik modern dan tradisional.

Selain belajar musik, kelas tingkat dua diberi muatan materi survival dan pemahaman mengenai kecakapan literasi.

Semangat pemuda desa Bonelemo dalam membudayakan pendidikan kreatif (indeksmedia.id/Ali)

Program ini berlokasi di Wisata Pendidikan Desa Bonelemo, dengan konsep alam terbuka.

Peserta didik dapat bergerak dengan bebas karena areal belajar yang luas. Hamparan sawah, pegunungan dan bentangan sungai dapat dinikmati ditempat ini.

Untuk fasilitator, saat ini Sekolah Budaya Kampong Bonelemo masih diisi oleh pemuda/i desa Bonelemo agar menjadi wadah dalam mengembangkan diri.

“Untuk tenaga pengajarnya masih diambil alih sama teman-teman di kampung, supaya menjadi tempat belajar dan mengembangkan diri, juga agar bisa membentuk pengalaman dalam mengelola masyarakat,” ucap Megawati Bakri selaku kepala Sekolah Budaya Kampong Bonelemo, kepada indeksmedia.id, Selasa (23/5).

Meski demikian, Sekolah Budaya Kampong Bonelemo tetap membuka ruang bagi semua kalangan yang hendak turut berpartisipasi.

“Kami membuka ruang untuk semua kalangan dan daerah yang mau mengembangkan atau menyalurkan kreatifitasnya,” ujar Megawati.

Dirinya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun kemandirian berpikir anak, melatih kreativitasnya sehingga mereka dapat memecahkan berbagai masalah dalam kehidupannya.

Lebih jauh, kegiatan ini untuk meningkatkan kecintaan anak didik kepada alam, membantu mengembangkan minat kesenian di bidang musik, serta kecintaan terhadap kebudayaan.

Sekolah Budaya Kampong Bonelemo (indeksmedia.id/Ali)

“Sekolah Budaya bisa berkembang secara menyeluruh di masyarakat, menjadi wadah masyarakat lokal dalam mengembangkan diri dan berkreativitas,” harapnya.

“tidak hanya itu, ini juga bisa menjadi langkah dalam mengawal perkembangan generasi, membangun intelektualitas anak untuk menghadapi arus globalisasi yang bisa berdampak negatif bagi mereka,” tutup Megawati Bakri.