Kecewa atas Pernyataan Wakil DEMA IAIN Palopo, Aktivis Literasi IMM Angkat Bicara

INDEKSMEDIA.ID – Aktivis literasi IMM menanggapi pernyataan wakil Presiden Mahasiswa IAIN Palopo terkait merosotnya budaya literasi di kampus Hijau.

Pasalnya, bentuk kecintaan terhadap literasi yang mesti ditunjang oleh kegiatan membaca, menulis dan berdiskusi itu hingga saat ini masih dilakukan secara giat beberapa lembaga.

Amar (21) mengatakan, saat ini budaya literasi masih hidup di IAIN Palopo.

Selain itu, tidak ada tolok ukur tepat untuk mengatakan budaya literasi di kampus Hijau mengalami peningkatan atau kemunduran.

“Meski ada pernyataan bahwa budaya literasi di kampus Hijau mengalami degradasi, tetapi hal ini tidak patut digeneralisasi, sebab masih ada kelompok-kelompok yang sangat giat melakukan kegiatan tersebut,” katanya kepada indeksmedia.id, Selasa (23/5).

Kajian di teras Masjid IAIN Palopo (Amar)

“Pernyataan wakil DEMA IAIN Palopo bahwa literasi di kampus Hijau mengalami kemunduran karena mahasiswa terlena dengan sosial media, merupakan kesimpulan terburu-buru dan tidak berdasar,” tegas ketua IMM Komisariat AR Fachruddin itu.

Pernyataan tersebut, kata dia, tak pantas dilayangkan oleh seorang petinggi di kalangan mahasiswa tanpa adanya upaya secara kelembagaan dalam memajukan literasi.

“Sejauh ini, pasca pemilma DEMA IAIN Palopo, saya belum melihat program DEMA yang dapat meningkatkan budaya literasi mahasiswa IAIN Palopo,” beber Amar.

Di samping itu, Audrey, selaku aktivis perempuan IMM turut menanggapi pernyataan tersebut. Katanya, itu adalah bahan evaluasi untuk mereka.

“Secara tidak langsung dia melakukan kritik atas kepengurusannya sendiri, dalam pengertian gagal membumikan literasi kampus dan meningkatkan minat baca mahasiswa,” kritik Audrey Monica.

“Beberapa hari lalu, ada dua lapak baca teman-teman IMM dan HMI MPO di kampus, di gazebo. IMM juga lakukan lapak baca tiap minggu,” ujar Audrey.

Lapak Baca IMM IAIN Palopo di Gazebo (IMM)

Dirinya berharap, “kedepan ada program DEMA yang mampu meningkatkan budaya literasi di kampus Hijau.”

“Meski demikian, kami tak banyak berharap kepada DEMA, oleh karena itu kami terus berinisiatif mengadakan kegiatan literasi seperti lapak baca dan kajian-kajian di kampus Hijau tercinta,” tutupnya.