Hidup di Tengah Industri Nikel, Warga Sorowako Menggantung Harap Kepada Ikan Endemik

INDEKSMEDIA.ID — Hana, salah seorang warga Sorowako bekerja sebagai penjual ikan pepes Butini untuk menghidupi keluarganya.

Ia hidup berdampingan dengan salah satu tambang nikel, dengan berjualan Ikan endemik khas Danau Matano Sorowako.

Ibu empat anak itu membeberkan dirinya puluhan tahun telah berjualan pepes Butini di Sorowako, yang ditangkap suaminya setiap hari.

“Kalau tidak hujan, bapak tiap subuh ke danau tangkap ikan, dan pulang sekitar jam 11 siang,” tuturnya kepada indeksmedia.id, Senin (22/5).

Menurut Hana, ikan Butini hanya muncul di kala pagi hari, oleh karena itu suaminya yang renta mesti beranjak subuh dari rumah agar bisa mendapatkan ikan endemik tersebut.

Pepes ikan Butini itu dibandrol seharga tiga puluh ribu perbungkus dengan empat ekor ikan dalam tiap bungkusnya.

Pepes Butini lumayan diminati oleh warga Sorowako. Bahkan kandangkala warga negara asing datang untuk membeli jualannya itu.

Dengan alasan tersebut Hana masih setia dengan profesi yang telah ditekuninya itu selama berpuluh tahun.

Meski demikian, pepes ikan Butini kadang tidak habis terjual.

“Yah tergantung rejeki, kadang hanya satu yang laku. Kadang juga dua. Kalau lagi rejeki bisa sampai sepuluh bungkus,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.