INDEKSMEDIA.ID – Pada Orde Baru, Tari Saman asal Aceh mendapat apresiasi dari beberapa tokoh.
Salah satu tokoh yang sangat menyukai Tari Saman asal Aceh ini adalah istri presiden Indonesia kedua, Tien Soeharto.
Sangking sukanya wanita yang identik dengan sanggul itu terhadap kesenian Saman asal Aceh, dia menjulukinya Tari seribu tangan.
Selain itu, artikel ini akan memberikan sedikit pengalaman Snouck Hurgronje mengenai Tari Saman saat melakukan perjalanan ke Aceh tahun 1900.
Dikutip dari website resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Snouck Hurgronje dalam perjalanannya ke Tanah Gayo pada awal 1900-an (Tanoh gayo dan Penduduknya, 1996), mengatakan bahwa Tati Saman dilakukan pada saat akhir bulan Ramadan.
Tari Saman asal Aceh dulunya dimainkan oleh para anak muda (laki-laki).
Dalam perkembangan selanjutnya, Saman dijadikan sebagai kesenian yang diikutsertakan dalam festival Pekan Kebudayaan Aceh (PKA ke-2) tahun 1972 di Banda Aceh.
Pada waktu itu Saman menjadi salah satu Tari favorit sehingga digelari Tari tangan seribu oleh istri Presiden RI kedua, Tien Suharto.
Sejak saat itu Tari Saman mulai dikenal luas dan diundang dalam pembukaan Taman Mini Indonesia Indah tahun 1974.
Kemudian Saman diundang ke berbagai acara tingkat nasional hingga misi kesenian ke luar negeri.
Pada perkembangan selanjutnya, Saman dijadikan sebagai komoditas komersial.
Hingga saat ini Tari Saman asal Aceh banyak dimainkan pada acara dan event baik dalam dan luar Negeri. (***)
