INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Petani Merica Loeha Raya “TOLAK” Perluasan Tambang PT. Vale di Blok Tanamalia

Spanduk penolakan petani merica terhadap rencana perluasan tambang nikel PT. Vale Indonesia di Blok Tanamalia, Luwu Timur (WALHI Sulsel)

INDEKSMEDIA.ID – Penolakan terhadap rencana perluasan tambang nikel PT.Vale ditentang para petani di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.

Aksi penolakan petani merica itu dilakukan dengan memasang spanduk bertuliskan Petani Lada Melawan “Tolak Tambang” PT. Vale di beberapa desa, Senin (15/5).

Spanduk yang dipasang petani merica itu berdiri di beberapa ruas jalan utama Desa Ranteanging, Loeha, Tokalimbo, Masiku dan Bantilang, Luwu Timur.

Hal itu merupakan ekspresi penolakan keras masyarakat, petani, pemuda, dan perempuan atas eksplorasi PT. Vale di perkebunan merica milik masyarakat Loeha Raya.

Salah seorang petani mengungkapkan penolakan itu adalah bentuk protes terhadap aktivitas eksplorasi dan rencana perluasan tambang PT. Vale di Tanamalia atau di Pegunungan Lumereo.

“Kami mendesak agar kegiatan eksplorasi PT. Vale di kebun merica petani segera dihentikan,” kata Syamsul.

Lanjut Syamsul yang juga pemuda setempat mengatakan pihaknya menyatakan secara tegas menolak kegiatan eksplorasi pertambangan nikel PT. Vale di Blok Tanamalia.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa penolakan itu merupakan upaya untuk mempertahankan sumber kehidupan utama masyarakat di Loeha Raya.

“Kebun merica adalah sumber utama perekonomian kami disini. Dari hasil kebun inilah anak-anak disini bisa menempuh pendidikan sekaligus memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya.

“Intinya, merica sudah mengubah dan mensejahtrakan kehidupan kami,” tambah Syamsul.

Selain berdampak terhadap ekonomi, Syamsul juga menjelaskan dampak lain yang dirasakan masyarakat Loeha Raya ketika aktivitas pertambangan nikel d Blok Tanamalia berjalan.

“Tidak hanya menguras sumber perekonomian kami, tapi juga berpotensi berampak negatif terhadap sumber air, sungai dan danau Towuti,” tegas Syamsul dengan nada kesal.

Bahkan, kata Syamsul lebih jauh bahwa dampak kerusakan yang mengakibatkan bencana alam seperti daerah-daerah lain akibat aktivitas pertambangan.

Sebelumnya, WALHI Sulawesi Selatan juga mendesak PT. Vale Indonesia menghentikan eksplorasi tambang nikel di kebun kebun merica petani.

WALHI Sulsel meminta agar CEO PT. Vale Indonesia datang ke Desa Loeha dan Ranteangin untuk menggelar Konsultasi Publik bersama petani dan perempuan tanpa melibatkan TNI/Polri.