P5, Siswa SMP Negeri 1 Palopo Belajar Kelola Sampah di YBS

INDEKSMEDIA.ID – Siswa SMP Negeri 1 Palopo kembali menyambangi Yayasan Bumi Sawerigading (YBS), Sabtu, (13/05) pagi.

Kedatangan mereka ke YBS dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). yang sudah kali ketiga dilakukan.

Mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” mereka akan menerima wawasan positif terkait pengelolaan sampah ramah lingkungan.

Irma, salah satu pengajar di SMP Negeri 1 Palopo, mengatakan dimana pihaknya tengah menjalankan 3 proyek Pelajar Pancasila.

“Isi dari projek ini, bagaimana siswa sejak dini mengetahui cara mengelola sampah yang baik dan benar,” kata Irma kepada indeksmedia.id

“Kami berharap kegiatan ini dapat membentuk karakter siswa agar lebih peduli lingkungan,” sambungnya.

Siswa SMP Negeri 1 Palopo saat menerima pembelajaran sistem pengelolaan sampah di YBS (YBS)

Tema lainnya adalah “Bangunlah Jiwa Raga” dan “Kearifan Lokal”. Untuk tema kearifan lokal, para siswa berkunjung ke pabrik pembuatan Tabaro (Sagu).

Sementara “Bangunlah Jiwa Raga” dibawakan oleh pihak Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Palopo.

Di tempat yang sama, Trays Inayah, salah satu siswa mengatakan sangat antusias dengan kegiatan ini.

“Kami banyak belajar cara mengolah sampah, membedakan mana yang organik mana yang non organik,” ungkapnya.

Bahkan, Trays juga mengakui bahwa banyaknya sampah di laut disebabkan karena ulah manusia sendiri.

Direktur YBS berharap ke depannya semakin banyak orang yang lebih sadar terhadap lingkungan dan memperhatikan persoalan sampah.

“Kalau bisa kedepan lebih banyak lagi anak-anak yang mau belajar soal lingkungan,” papar Abdul Malik Saleh.

Lebih jauh, Abdul Malik yang juga Ketua Forum Belajar Mapaccing/Bersih (FBM) Palopo itu berharap kurikulum pendidikan fokus mengutamakan soal lingkungan.

“Mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi, wajib membiasakan diri menjaga lingkungan, dan mengelola sampah,” tandasnya.

“Terlebih saat ini musim hujan, tentu yang mengakibatkan banjir adalah sampah yang tidak terkelola dengan baik atau dengan kata lain dibuang di sembarang tempat,” kunci Malik.