INDEKSMEDIA.ID — Saat pertamakali bertemu Dato Sulaiman, Maddika Bua bersaing menggunakan ilmu Kanuragan di Lapandoso.
Akhirnya, Dato Sulaiman memenangkan persaingan itu lalu ia bersama sahabatnya dipersilahkan oleh Maddika Bua untuk menginjakkan kakinya di Tana Luwu.
Tatkala Maddika Bua (saat itu Tandi Pau) masuk Islam, dirinya tidak memberitahukan kepada La Pattiware, Datu Luwu saat itu.
Padahal, di Tana Luwu ini, kata Abdullah Sanad Kaddiraja, “apabila ada sebuah keyakinan kaagaaman yang hendak diajarkan, maka informasinya harus diketahui lebih dulu oleh Raja.”
“Karena pusat kekuasaan dan keputusan dalam semua aktivitas masyarakat, apalagi berkaitan dengan keyakinan, mesti ke Datu dulu.”
Akhirnya, setelah kabar tersebut didengarkan oleh Datu Luwu, sanksi pun diberikan kepada Maddika Bua.
Sanksi yang diberikannya adalah tidak diizinkannya keturunan Tandi Pau menjadi Maddika selama satu keturunan.
Tidak hanya itu, setiap hilal muncul, Maddika Bua mesti melaporkan diri kepada La Pattiware.
Sumber : Drs. Andi Abdullah Sanad Kaddiraja Opu to Sulolipu
