Budaya Balole dalam Pesta Panen Desa Pincara Luwu Utara

INDEKSMEDIA.ID — Pesta panen merupakan salah satu kebiasaan atau budaya di desa Pincara kabupaten Luwu Utara.

Dalam pesta panen itu, juga ada simbol budaya kebersamaan, disebut Balole.

Kegiatan pelestarian budaya dan pesta panen tersebut dilaksanakan oleh warga tepatnya di dusun Salubomban.

Pembuatan Balole oleh masyarakat dusun dalam kegiatan pesta panen ini sebagai tanda kesyukuran atas melimpahnya hasil pertanian.

“Kalau pesta panen di sini, dilakukan setiap tahun, juga biasanya kalau hasil panen itu bagus,” kata Amar selaku petani muda desa Pincara, kepada Indeksmedia.id, Kamis (11/5).

Adapun makna Balole, selain bentuk kesyukuran atas hasil panen, juga membangun semangat gotong royong dan saling bahu-membahu dalam melakukan aktivitas.

“Lestarinya Budaya pembuatan Balole itu sebagai bentuk kesyukuran. Tidak hanya itu, juga membangun semangat kebersamaan desa Pincara, khusunya pada bidang pertanian,” ucap Amar.

Anak-anak desa Pincara dalam pesta panen, mereka bermain lumpur di sawah sebagai salah satu bentuk keakraban, serta hubungannya dengan manusia dan alam sekitarnya (Amar).

Menurut Sholihin, selalu tokoh pemuda desa Pincara, “semangat dari simbol budaya kebersamaan dapat kitat lihat dari prosesi pembuata Balole.”

“Caranya, mengumpulkan semua bahan-bahannya dari hasil panen, berupa beras dan yang lain dicampurkan menjadi satu ke dalam bambu lalu dibakar,” tambahnya.

“Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya itu didapatkan dari hasil sumbangsi masyarakat. Mereka menyerahkan beberapa hasil panennya untuk dinikmati secara bersama-sama,” tutupnya.

Melestarikan simbol budaya adalah kebaikan kita bersama. Karena itu, mari tetap menggali makna-makan di balik kearifan wilayah kita. (Paya)