INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Kenali Tanda dan Gejala Sindrom Munchausen, Gangguan Mental Berpura-pura Sakit

Ilustrasi, gangguan mental, Sindrom Munchausen. (halosehat)

INDEKSMEDIA.ID – Jika anak anda sering berpura-pura sakit, mungkin anak anda mengalami gangguan mental, Sindrom Munchausen.

Ternyata, gangguan mental, Sindrom Munchausen tidak hanya diidap anak-anak.

Orang dewasa pun bisa mengidap gangguan mental, Sindrom Munchausen atau berpura-pura sakit demi mendapat perhatian.

Seseorang dengan sindrom pura-pura sakit akan secara sengaja menimbulkan atau membesar-besarkan gejala penyakitnya.

Tidak sedikit juga dari mereka yang terlihat meyakinkan.

Maka, tidak heran jika beberapa orang tua mungkin sedikit kesulitan untuk mengetahui apakah anak-anak mereka benar-benar sakit atau hanya berpura-pura.

Berikut tanda-tanda Sindrom Munchausen, gangguan mental pura-pura sakit demi dapat perhatian

– Menyampaikan gejala penyakit yang tidak konsisten.

– Menjelaskan adanya gejala baru setelah hasil tes negatif.

– Merasakan gejala penyakit yang tidak berkaitan satu sama lain.

– Meminta rujukan untuk penanganan medis lebih lanjut meskipun sebenarnya tidak disarankan.

– Memiliki banyak bekas luka operasi.

– Enggan membawa keluarga atau teman saat melakukan pemeriksaan.

– Memiliki pengetahuan yang sangat luas akan berbagai jenis penyakit.

– Sering periksa ke dokter atau rumah sakit yang berbeda-beda.

– Memiliki riwayat tes kesehatan, prosedur medis, hingga tindakan operasi yang tidak saling berhubungan.

– Menolak ketika diajak ke konselor, psikolog, terapis, atau psikiater.

– Memiliki kebiasaan berbohong atau mengarang cerita.

– Memiliki masalah dengan identitas atau kepercayaan diri.

– Mengalami kekambuhan suatu penyakit tanpa penyebab yang jelas.

Untuk meyakinkan orang lain tentang penyakitnya, beberapa orang dengan sindrom ini bahkan bisa minum obat di depan orang-orang sekitarnya tetapi ternyata menyimpannya di pipi.

Mereka mungkin juga melukai dirinya sebelum berobat supaya didiagnosis dengan suatu penyakit dan berhasil mendapatkan perhatian orang-orang sekitar. ***