Cerita dan Budaya Tana Luwu (2), Untuk apa Batara Guru Turun ke Bumi?

INDEKSMEDIA.ID — Budaya rakyat Luwu terbilang masih sangat kental.

Ini menunjukkan rakyat Luwu selalu cinta akan budaya.

Di samping itu, memang, budaya rakyat Luwu dikenal di berbagai kalangan, tidak kecuali di luar kawasan nusantara.

Kata Idwar Anwar dalam Ensiklopedia Tana Luwu, “salah satu tokoh yang amat terkenal dalam kisah dan budaya Tana Luwu adalah Batara Guru.”

Batara Guru adalah Pajung/Datu Luwu I. Permaisurinya bernama We Nyiliq Timoq.

Dari perkawinan mereka lahirlah Batara Lattuq.

Di dalam buku sumber tertua sejarah Luwu, Epos Galigo, disebutkan bahwa “raja pertama yang mendirikan kerajaan Ware sekitar kampung Ussu adalah Batara Guru.”

Di dalam karya itu, Batara Guru digambarkan sebagai anak lelaki tertua To Palanroe atau To Patoto’e.

To Patoto’e sendiri disebut-sebut sebagai Maha Dewa langit. Istrinya bernama Datu Palingeq.

Hasil musyawarah dewa-dewa di langit memutuskan agar Batara Guru dikirim ke Bumi.

Kala itu bumi sedang berada dalam kekacauan yang mengerikan.

Tugas Batara Guru adalah menentramkan kembali Bumi, sehingga pada akhirnya dapat didiami manusia.

Dari cerita rakyat dan budaya Tana Luwu, memang Batara Guru menjadi sosok penolong peradaban umat manusia.

Tanpa Batara Guru, manusia tidak akan bisa hidup di dunia ini lantaran kekacauan yang amat tak bisa dibayangkan.

Bagaimanakah silsilah Batara Guru? Akan kita informasikan dalam cerita dan budaya rakyat Tana Luwu mendatang.

(Aa)