Kawin Paksa Ganjar dan Sandi, Rocky: PDIP Bukan Lagi Soekarnoisme

INDEKSMEDIA.ID — Filosof sekaligus pengamat Politik, Rocky Gerung, menyoroti kabar hangat yang menegaskan Calon Presiden (Capres) PDIP Ganjar Pranowo akan berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini merespon deklarasi PPP yang mengusung Ganjar Pranowo menjadi Capresnya. Dikabarkan, PPP sebelumnya mengiming-imingi Sandiaga dengan posisi calon wakil presiden (Cawapres).

Apabila kedua figur tersebut berpasangan, Rocky Gerung mempertanyakan ideologi PDIP, apakah masih Soekarnois atau tidak?

“Karena itu, dari sisi ideologi, kalau kita mau bicara jujur, yaa PDIP bukan lagi Soekarnois. Walaupun tetap dianggap bahwa itu pilihan PDIP, tapi kenapa Mega (Megawati) memilih Sandi,”kata Rocky dikutip dari laman YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (26/4).

Rocky mengaku kebingungan, apa alasan Sandi bila ingin dipasangkan dengan Ganjar, Dari aspek ideologi? Tentu tidak. Pasalnya, Sandi tidak berasal dari Marhaen, juga bukan berasal dari Wong Cilik.

“Jadi, poin itu yang membuat kita bertanya-tanya, apa yang sebetulnya terjadi pada sandi itu,”katanya.

Sekalipun Sandi saat ini memiliki status sebagai kader PPP, Rocky justru mengatakan bahwa tidak mungkin dia mewakili Umat Muslim.

“Sandi itu menambahkan apa pada Ganjar, menambahkan Muslim? Pasti tidak itu. Massa PPP tetap ke Anies, walaupun Sandi yang dicalonkan PPP, massanya PPP akan ke Anies. Tidak mungkin massa PPP pergi ke Sandi itu,”tuturnya.

Karena itulah Rocky berkesimpulan bahwa Sandi digadang menjadi pendamping Ganjar hanya karena persoalan uang. Sama sekali bukan karena ideologi.

“Satu-satunya poinnya adalah uang. Itu intinya,”tegas Rocky.

Dirinya juga mengatakan bahwa keduanya, Ganjar dan Sandi, sudah terjadi perkawinan tidak suci, di mana keduanya adalah sosok yang bisa dikatakan sangat berseberangan.

“Jadi ada semacam unholy marriage (kawin yang tidak suci)…melekatkan dua fasilitas yang berbeda, dua kimia yang sangat berbeda. Sandi datang dari wilayah Kapitalisme, sementara PDIP diasuh oleh prinsip-prinsip sosialisme, jadi itu nggak cocok,”tandas Rocky. (*/Aa)

Komentar