Peran Media dalam Menjaga Islam dan Budaya, ini Kata Maddika Bua
INDEKSMEDIA.ID – Dialog peradaban mengusung tema “Islam dan Kebudayaan Tana Luwu” yang digagas Indeksmedia.id membuahkan hasil yang baik.
Pasalnya, dalam dialog yang menjadi salah satu rangkaian acara launching itu, Indeksmedia.id menghadirkan dua narasumber yang kompeten.
Yaitu Maddika Bua, Andi Syaifuddin Kaddiraja Opu To Satiaraja bersama Andi Abdullah Sanad Kaddiraja Opu To Sulolipu.
Kegiatan tersebut digelar di Surapo’ Guttu Patalo Maddika Bua yang terletak di Kelurahan sakti, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Rabu (12/4).
Maddika Bua berpesan, dengan adanya dialog, tugas selanjutnya adalah bagaimana para media dapat mengangkat kembali kebudayaan kita di Tana Luwu.
Tidak hanya itu, masuknya Islam ke Tana Luwu, yang sekarang ditandai dengan berdirinya monumen La Pandoso di Kecamatan Bua seharusnya kembali dihidupkan dengan adanya Napak Tilas.
“Hadirnya Indeksmedia.id diharapkan bisa memediasi monumen bersejarah di Tana Luwu ini, khususnya monumen La Pandoso. Ini juga berlaku untuk seluruh media yang hadir di Tana Luwu, bagaimana melestarikan Budaya,” tegas Maddika Bua.
Katanya, Islam di Tana Luwu ini berada di fase ketiga, “Sebenarnya Tana Luwu punya 3 fase. Pertama adalah Fase Galigo, kedua adalah fase Lontara, dan ketiga adalah Fase Islam.”
Sementara itu, Andi Abdullah Sanad Kaddiraja, dalam dialognya bagaimana nilai Islam dan Tana Luwu itu tidak berbeda jauh, bahkan bisa dikatakan sama.
“Tana Luwu ini, nilai-nilainya, tidak perlu dipertentangkan dengan Islam, karena banyak yang nilai-nilainya sama,” Kata Andi Abdullah,” tutupnya.
Dalam dialog, turut hadir Manager External Relations PT. Masmindo Dwi Area, Yudhi Purwandi, Direktur ATI Dewantara Palopo, Suaedi, perwakilan IAIN Palopo.
Hadir pula Ketua MUI Kecamatan Bua Misran, diikuti para toko setempat, dan awak media.
Namun dari 14 Kepala Desa, 1 Lurah dan Camat yang diundang, hanya dua kepala Desa yang hadir dalam kegiatan, yakni Kepala Desa Tanarigella dan Kepala Desa Puty. (Aa)
Tinggalkan Balasan