Kerugian Indonesia Usai Gagal Menjadi Tuan Rumah U-20, Demi Cita-Cita Bangsa
INDEKSMEDIA.ID – Polemik besar lahir di tengah momen ramadhan ini oleh netizen +62 usai digagalkannya Indonesia menjadi Tuan Rumah Sepak Bola U-20.
Tentu saja hal ini menyayat hati banyak pecinta sepak bola, apalagi mereka yang mengidam-idamkan momen ajang Piala Dunia yang berbahagia ini diselenggarakan di negeri Wakanda.
FIFA menyerukan pembatalan ini karena banyaknya gelombang penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel di Indonesia, yang berhasil lolos ke ajang ini.
Pemimpin di berbagai wilayah pun juga beramai-ramai menolak kedatangan Timnas Israel.
Diketahui, melalui situs resminya, FIFA mengumumkan bahwa mereka telah secara resmi menghapus status Indonesia sebagai tuan rumah untuk ajang Piala Dunia U-20.
Saat ini FIFA sedang mencari kandidat tuan rumah baru. Diketahui beberapa negara telah mengajukan agar ia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 seperti Brazil, Argentina, Bahrain, Qatar, Peru dan beberapa negara yang lain.
Daripada ribut soal ini, ternyata kerugian yang dialami oleh Indonesia sendiri tidak sedikit.
Dilansir dari Bigalpha.id beberapa kerugian di antaranya sebagai berikut:
1. Rugi modal menyelenggarakan sebenar Rp 1,4 Triliun.
2. Potensi pembekuan liga sepak bola oleh FIFA.
3. Berpotensi tidak bisa berpartisipasi di kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026, serta turnamen lain kedepannya.
4. Berpotensi tidak punya kesempatan lagi untuk menjadi tuan rumah ajang olahraga oleh FIFA.
5. Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung bila sepak bola Indonesia terhenti.
6. Timnas U-16, U-19, U-20, tidak boleh ikut serta dalam ajang sepak bola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan dampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan Rupiah.
7. Federasi olah raga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.
Diketahu mereka yang ramai menolak kedatangan Timnas Israel adalah Ganjar Pranowo, I Wayan Koster, PKS, PAN, Jemaah Ahlulbait, Aliansi Solo Raya, PDIP, KNIP, BDS Indonesia, Persaudaraan Alumni 212, GNPF, MER-C, MUI, Gus Yahya, dan umumnya masyarakat Indonesia.
Penolakan ini adalah komitmen bangsa Indonesia yang mengutuk dan hendak menghanguskan penjajahan di atas dunia ini sebagaimana yang terkandung di dalam UUD 1945.
Kerugian Indonesia dengan adanya fenomena ini memang cukup besar, namun harga ini sangat murah bila dibandingkan dengan keuntungan yang luar biasa oleh karena demi mempertahankan kemanusiaan, keadilan, dan bercita-cita untuk menghilangkan penindasan di muka bumi ini sebagaimana amanat leluhur bangsa ini.
Alasannya, Mengakui Timnas sepak bola Israel, berarti mengakui negara Israel dan kependudukan Israel di Timur Tengah yang selama ini menjadi agresor utama untuk negara Palestina. Inilah komitmen Bangsa Indonesia. (*/AA)
Tinggalkan Balasan