Kisah Pilu Mulyani, Camat Wartim dan Anggota DPRD Palopo Harap Uluran Tangan Dermawan

PALOPO, INDEKSMEDIA.ID — Menindaklanjuti kisah pilu yang dialami Mulyani, ibu rumah tangga yang terpaksa hidup di gubuk reyot di Jl. Andi Tendriadjeng, Kelurahan Surutanga, Kota Palopo, tim Indeksmedia menemui Camat Wara Timur.

Saat ditemui disela-sela kegiatannya, Ruslan menuturkan bahwa wilayah administrasinya, merupakan daerah yang menempati angka tertinggi kemiskinan di Kota Palopo.

“Banyak memang di wara timur yang seperti ini, menumpuk kemiskinan ekstrim,” Katanya, Senin, (20/03/2023).

Dirinya mengungkapkan selalu ada bantuan bedah rumah dari pemerintah terkait dan lembaga lain, akan tetapi mensyaratkan hak kepemilikan lahan pribadi.

“Ini yang jadi masalah, termasuk tanah yang di mukim ibu Mulyani berstatus lahan sewaaan beberapa tahun belakangan,” ungkap Ruslan.

Lanjut dia, kedepan sebanyak 50 kuota bedah rumah telah tersedia, namun tidak sedikit warga termasuk ibu Mulyani menempati lahan pribadi.

“Pemerintah selalu berupaya merealisasikan pemukiman melalui perkimtan agar masyarakat dapat dipindahkan ke rumah susun di Songka atau di Sampoddo,” tuturnya.

Selain bantuan pemerintah, Ruslan berharap adanya uluran tangan dari dermawan untuk membantu di samping pihaknya mengupayakan perealisasian pengurusan rumah susun.

Terpisah, anggota DPRD Palopo dari Komisi III saat di hubungi menjelaskan bahwa pemerintah tidak memiliki solusi bagi masyarakat yang tidak terpenuhi secara prosedural.

“Tidak semua warga bisa di bantu, apa lagi kalau persoalan uang pribadi , kecuali tetangga sekitar mereka yang punya rezki banyak dan mau peduli,” tulis Herawati Masdin via Whatsappnya.

“Bantuan pemerintah akan turun tapi ketika itu bukan tanahnya, secara otomatis tidak akan bisa dibantu,” tambah legislator PAN itu.

Sementara itu, Nureny dari Komisi I Fraksi Gerindra mengatakan dirinya telah menemui Lurah setempat untuk membicarakan persoalan ini, yang menurutnya telah ditangani Dinas Sosial (Dinsos).

“Terkait dengan masalah ini kita bicarakan sama pak lurah, karena saya juga barusan dari kantor kelurahan konfirmasi terkait ini, karena saya baru lihat ini berita,” tulisnya.

“Nanti pak lurah memberikan informasi terkait masalah ini karena sudah di tangani juga dari dinas sosial, Ibu ini juga penerima BLT dari kantor Pos,” ungkap Nureny.

Diketahui, Mulyani sudah bertahun-tahun menempati rumahnya meski dalam kondisi tidak layak huni, berdinding papan dan seng bekas serta beratap rumbia bocor.

Dengan kondisi tersebut, membuat ibu empat anak yang masih kecil ini terpaksa harus terbangun dari tidur nyenyaknya saat turun hujan.

Ia hanya mengandalkan uluran tangan dermawan dan hasil keringat sang suami sebagai kuli bangunan, dibantu anak-anaknya mengumpulkan sampah plastik untuk dijual (*Cca)

Komentar