INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Tayangan “Sherlock Holmes” Cocok Untuk Kamu Yang Suka Curiga

Para pemeran fim "Sherlock Holmes" (Ft/id.quora.com)

INDEKSMEDIA.ID — Tidak banyak film yang sepelik Sharelock Holmes. Bagi mereka yang terlibat di dalam dunia detektif sangat tepat untuk mencerna tayangan ini.

Beberapa pemeran yang diketahui dalam tayangan fiktif ini di antaranya yang paling terkenal; Robert Downey, Henry Cavill, dan Benedict Cumberbatch.

Di antara pemerannya yang menarik dan merumitkan adalah Benedict Cumberbatch sebagai Sherlock, dikawani oleh Martin Freeman sebagai Dr. John Watson.

Film ini terdiri dari empat musim, yang awal kali ditayangkan pada tahun 2010, dan musim terakhir ditayangkan pada tahun 2017, bertotal 13 episode.

Film rumit yang dinovelkan oleh Artur Igantius Conan Doyle ini menggemparkan dunia pemikiran. Pasalnya, terdapat suatu teori yang bisa dikatakan sangat anyar; “science deduction”, atau deduksi sains.

Mengapa ini terbilang baru, karena biasanya, apa yang disebut sebagai deduksi adalah penarikan kesimpulan dari premis umum ke khusus.

Misalanya “Setiap manusia itu ramah, Pak Jokowi manusia, Maka pak Jokowi Ramah”

Sementara kebalikannya adalah cara berpikir induksi yang banyak bertumpu pada pengalaman (experience).

Di mana metode berpikir ini adalah penarikan kesimpulan dari premis khusus menuju pada premis umum.

Biasanya ini diterapkan pada ilmu-ilmu sains dengan metode pengalaman dan pengulangan.

Berbeda dengan cara berpikir di atas, Mr. Holmes justru menghubungkan banyak persitiwa kecil yang sama sekali banyak orang tidak memperhatikannya.

Holmes sendiri menggunakan dua metode sekaligus, yaitu deduksi dan induksi.

Dengan sebutan sains deduksi, di mana pengumpulan fakta khusus lalu dikesankan dan mendekati kesimpulan yang umum.

Sherlock Holmes mampu melihat petunjuk kecil dan mengembangkannya hingga mendalam. Artinya, setiap peristiwa memiliki ke-salingterkait-an.

Misalnya, saat Anda melihat seseorang menggunakan mobil Rubicon, pikiran kita bisa kemana-mana.

Sebut saja, apakah ini hasil korupsi, hasil usaha, dan usaha apa? Mengapa pejabat yang gajinya 10 juta mampu membeli mobil yang mewah-mewah?

Atau fakta lain, saat anda mengetahui keseharian pacar anda, namun tiba suatu saat ia melakukan hal yang tidak sebagaimana ia lakukan di setiap harinya.

maka akal kita patut curiga kemana-mana dan menemukan akar persoalannya.

Bisa saja dia sedang ada pekerja baru, atau pacar baru, atau hiburan baru. Tepatnya, berpikir ala Holmes adalah “hermeneutika Kecurigaan”.

Pada prinsipnya, kemampuan deduksi harus ditingkatkan oleh semua orang.

Khususnya di dalam bidang penyelidikan apabila ingin mengungkapkan kasus-kasus yang tersembunyi.

Untuk diketahui, saat ini tayangan terbaru yang bisa dinikmati di Netflix adalah The Irregulars yang diperankan oleh Henry Lloyd-Hughes. (*/Agung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini